WIB, WITA dan WIT

Hehehe judul-judul post daku emang suka nyeleneh, tapi Insyaa Alloh selalu berhubunganlah dengan isi posting.

Just in case ada yang masih belum tahu :
WIB itu kepanjangan dari Waktu Indonesia bagian Barat
WITA itu kepanjangan dari Waktu Indonesia bagian TengAh
dan WIT itu kepanjangan dari Waktu Indonesia bagian Timur

Selisih perbedaan waktu masing-masing adalah 1 jam, misal Pontianak yang mewakili WIB pukul 7 pagi, maka di Bali yang mewakili WITA itu sudah pukul 8 pagi, sedangkan di Ternate yang mewakili WIT sudah jam 9 pagi.

Alhamdulillah selama berkantor di kantor yang sekarang ini sudah beroleh nikmat luar biasa, bisa menyempatkan diri singgah di kota-kota di atas. Walaupun embel-embelnya adalah perjalanan dinas tetapi nikmat Tuhan yang manakah lagi yang bisa daku dustakan? menginjakkan kaki di kota-kota tersebut saja tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Oke kesan dan pesan (halahhh...)

Pontianak, kota kecil (menurut daku ya ini) yang terkenal karena dilewati garis ekuator (titik 0 derajat) bumi ini. Saat itu awal tahun 2013, perjalanan pertama terjauh selama hidup. Bandaranya kecil tetapi padat, karena melayani juga penerbangan domestik ke samarinda dan sekitarnya. Menikmati kuliner berupa minuman khas terbuat dari aloe vera (nama latin dari lidah buaya) yang terasa segar. Namun tidak sempet menyicipi makanan khasnya. Titik 0 derajat tentu disinggahi, bahkan sempat berkunjung ke kota Singkawang yang terkenal dengan amoynya, karena banyak keturunan cina di sini.

Masih di tahun 2013, di pertengahan tahun berkesempatan mengunjungi Ternate, ibukota dari Provinsi Maluku Timur. Kota yang terkenal karena Gunung Gamalama yang beberapa waktu lalu sempat erupsi ini juga termasuk kota kecil, namun sungguh sangat eksotis. Karena dikelilingi pantai-pantai yang indah dipandang mata, pulau-pulau kecil bertebaran di sekitarnya. Ternate dan Tidore jaman dahulu terkenal akan peradaban budaya islam, sebagai jalan masuknya agama islam ke Indonesia melalu pedagang asing. Sempat menyicipi makanan yang terbuat dari sagu yakni pepeda dan dimakan bersama semamcam gulai ikan yang daku lupa namanya, lumayan unik karena seperti memakan lem kertas. Di kota ini pula sempat dibawa ke makam Sultan Mahmud Badarudin II, pahlawan asal Palembang yang diasingkan ke Ternate hingga akhir hayatnya.

Lanjut ke jelang akhir tahun 2014, ga dinyana banget ditugaskan ke Bali, destinasi wisata nomor 1 di Indonesia. Wah kalo cerita soal Bali sih bertebaran lah ya dimana-mana. Tapi dari sisi daku, Bali itu ga nyaman. Terlalu banyak aurat diumbar di sini. Namun tidak bisa dipungkiri juga, soal view Bali juara. Mata ini segar lihat tata kota yang bagus, pantai yang bersih nan biru, taman-taman yang tanamanannya benar-benar menyejukkan dipandang mata. Cuma sempet jalan ke Kuta di sela kesibukan acara, menyaksikan sunset yang masya Alloh cantik sekali. Kulinernya hanya sempet menyicipi nasi pedes saja, karena agak susah cari makanan halal di Bali.

Begitulah sekelumit cerita WIB, WITA dan WIT daku. Masih banyak destinasi yang belum dituju di tanah air ini. Masih banyak tempat yang belum dijejakkan kaki ini, someday, somehow and somewhat. Insyaa Alloh, aaaamiiinnn.... :)


ceritainibukanhoaxkarenagapakefoto,fotoakandiuploadbilamooddanfotofotonyaketemu
hehehehe.....

Comments

Popular Posts